Tren Disruptif Teknologi CFO 2025 Agentic AI dan Inti Pintar Jadi Fokus!
Tahun 2025 udah jadi titik balik besar buat para CFO di seluruh dunia. Kalau dulu posisi Chief Financial Officer cuma dianggap sebagai penjaga keuangan, sekarang perannya jauh lebih strategis—terutama dalam menghadapi gelombang tren disruptif teknologi yang datang bertubi-tubi.
Nggak cuma ngurus angka, CFO sekarang harus ngerti teknologi, bisa kolaborasi bareng CTO, dan ngerti cara kerja AI, automation, sampai arsitektur digital core. Dari semua teknologi yang muncul, ada satu bintang utama: Agentic AI.
Agentic AI adalah lompatan besar dari AI biasa. Bukan cuma “jawab pertanyaan”, tapi bisa bertindak, mengambil keputusan, dan bahkan menyelesaikan tugas kompleks secara otomatis. Kombinasi antara kecerdasan buatan dan otonomi ini bikin posisi CFO makin krusial sebagai navigator digital perusahaan.
Berikut ini 6 tren disruptif teknologi yang perlu banget diperhatikan sama semua CFO kalau gak mau ketinggalan zaman.
1. Munculnya Agentic AI: Bukan Sekadar Chatbot Lagi
Agentic AI bikin AI punya kemampuan bertindak tanpa perlu selalu disuruh. Artinya, CFO bisa punya “asisten digital” yang ngerti konteks finansial, bisa ngambil keputusan, dan menyesuaikan skenario secara real-time.
Contohnya?
- AI yang bisa pantau cash flow harian dan ambil tindakan preventif kalau arus kas mulai turun
- AI yang bisa buat simulasi budget berdasarkan beberapa skenario bisnis
- AI yang bisa kasih saran investasi harian berdasar analisis pasar terbaru
Buat CFO, ini bukan cuma teknologi, tapi alat strategis baru yang bisa bantu ngatur risiko dan efisiensi secara langsung.
2. Modernisasi Core System dengan Sentuhan AI
Sebagian besar perusahaan masih pakai sistem keuangan warisan alias legacy. Sistem ini biasanya kaku, gak fleksibel, dan susah diintegrasi. Di 2025, tren kuat yang muncul adalah mengganti atau membangun ulang core system dengan fondasi berbasis AI.
Keuntungan sistem core yang modern:
- Data realtime bisa diakses lintas departemen
- AI bisa langsung terhubung dan kerja otomatis dari dalam sistem
- Sistem bisa scale-up seiring pertumbuhan perusahaan
CFO punya tanggung jawab besar buat nge-lead proyek ini. Karena core system bukan cuma soal IT, tapi jantung operasional dan keuangan perusahaan.
3. Fokus ke AI Spesifik & Multimodal, Bukan Model Umum
Kalau dulu semua berlomba bikin AI gede dan generik, sekarang trennya berubah. Perusahaan mulai pindah ke:
- AI task-specific: dibuat buat satu tugas aja, tapi sangat akurat
- AI multimodal: bisa gabung teks, gambar, suara jadi satu keputusan
- Small model: lebih ringan, hemat biaya, tapi tetap powerful
Buat CFO, ini artinya bisa lebih hemat dana pengembangan dan dapat hasil lebih presisi. CFO juga bisa lebih gampang evaluasi ROI dan efisiensi implementasi AI.
4. CFO Wajib “Melek AI”, Bukan Sekadar Nonton Presentasi IT
Kalau di masa lalu CFO bisa cukup jadi “penyetuju anggaran”, sekarang gak bisa lagi. CFO harus benar-benar paham cara kerja AI, tahu kapan harus pakai automation, kapan harus pakai model prediktif, dan gimana ngukur hasilnya.
Skill yang wajib dikuasai CFO masa kini:
- Ngerti dasar-dasar machine learning
- Bisa analisa hasil prediktif AI
- Paham implikasi teknologi ke biaya dan risiko
- Bisa ngomong bareng CTO dan tim teknis tanpa gap
Dengan skill ini, CFO jadi pemain kunci dalam strategi digital bisnis—bukan cuma tukang tanda tangan laporan keuangan.
5. Wilayah Asia-Pasifik Bergerak Lebih Cepat dalam Adaptasi Agentic AI
Di 2025, negara-negara di Asia Pasifik mulai menunjukkan adopsi tercepat untuk Agentic AI. Lebih dari 70% CFO di wilayah ini percaya teknologi ini bakal ganggu model bisnis mereka dalam 18 bulan ke depan.
Artinya apa?
- Kompetisi makin cepat
- Perusahaan yang lambat adopsi akan tertinggal jauh
- CFO harus mulai inisiatif transformasi digital sekarang juga
Mau gak mau, CFO harus jadi garda depan buat bawa teknologi baru ke dalam proses keuangan perusahaan.
6. Strategi “Start Small, Scale Fast”: Kunci Sukses Transformasi Teknologi
Kebanyakan transformasi digital gagal karena terlalu ambisius di awal. CFO sekarang lebih cerdas. Mereka lebih suka pakai pendekatan:
- Mulai dari proyek kecil
- Validasi data & hasil
- Evaluasi ROI
- Lalu scale up ke seluruh organisasi
Misalnya: implementasi Agentic AI untuk monitoring biaya marketing dulu. Kalau berhasil, baru diperluas ke HR, sales, dan procurement. Ini lebih aman, hemat dana, dan hasilnya jelas.
7. Dampak Langsung ke Struktur Organisasi & SDM
Dengan semua perubahan ini, tim keuangan juga akan berubah.
Peran baru dalam tim CFO:
- AI Finance Analyst: kerja bareng model AI buat validasi output
- Data Product Owner: bertanggung jawab atas pipeline data
- Tech Strategist: bantu CFO menentukan roadmap digital finansial
- AI Operations Officer: urus performa AI & compliance regulasi
Organisasi jadi lebih adaptif dan punya talenta hybrid antara finance & tech.
8. Risiko & Etika: CFO Harus Tahu Batas Main AI
Semakin besar peran AI, makin besar juga tanggung jawab etisnya. CFO harus mulai pahami:
- Bagaimana model AI mengambil keputusan
- Siapa yang tanggung jawab kalau AI bikin kesalahan
- Transparansi dan audit trail penggunaan AI
- Kepatuhan terhadap regulasi lokal dan internasional
Ini bukan sekadar urusan legal, tapi soal reputasi perusahaan.
9. Budgeting Ulang untuk Teknologi Strategis
Dengan teknologi jadi fokus utama, CFO harus ubah cara bikin anggaran. Gak bisa lagi cuma fokus ke biaya operasional. Harus mulai masukin:
- Budget eksperimen teknologi
- Dana pelatihan dan reskilling
- Biaya integrasi AI
- Investasi ke cybersecurity buat lindungi data AI
Dengan cara ini, CFO bisa jadi pendorong inovasi, bukan penghambat digitalisasi.
10. CFO: Dari Pengatur Anggaran ke Visioner Teknologi
Perubahan landscape teknologi di 2025 bikin CFO gak cuma duduk di belakang layar. Mereka harus ada di rapat strategi, diskusi pengembangan produk, dan evaluasi digital roadmap perusahaan.
Peran CFO berubah jadi:
- Visioner Teknologi
- Strategic Collaborator
- Risk-Aware Innovator
- Digital Finance Leader
Dan ini gak bisa ditunda. Siapa yang gak ikut tren disruptif ini sekarang, tahun depan bisa kehilangan posisi di pasar.
Kesimpulan: Waktunya CFO Naik Level!
Tren disruptif teknologi di 2025 bukan cuma tantangan, tapi peluang emas buat para CFO jadi pusat inovasi bisnis. Dengan menguasai Agentic AI, modernisasi core, dan strategi adopsi teknologi cerdas, CFO bisa jadi ujung tombak perubahan di perusahaan.
Share this content:
Post Comment